Eva Maulida Safitri G didampingi Pinkonda saat diwawancarai Bintang Papua.
JAYAPURA -
Eva Maulida Safitri G, seorang gadis kelahiran Daerah Istimewa (D.I)
Aceh, yang menjadi salah satu peserta Raimuna Nasional dari Kota Banda
Aceh menuju Tanah Papua, berawal dari keinginan ketika masih SMP, mulai
menyukai daerah yang kaya akan hasil alam ini.
“Alhamdulillah akhirnya Allah mengijinkan,” lanjutnya.
Ketika Bintang Papua menanyakan perasaan saat pertama kali menginjakkan kakinya diatas Tanah Papua, Eva mengaku sangat senang sekali walaupun agak kecewa awalnya.
“Jadi, saya merasa sangat senang bisa mengikuti perhelatan Rainas X di Papua, walau ada sedikit perasaan kecewa dalam diri saya karena sempat dibatalkan, tapi setelah dipastikan Rainas akan digelar kembali menurut saya Papua sangat nyaman dan indah sekali akan pemandangannya,” kagum Eva.
Saat wartawan Koran ini menanyakan mengenai pemberian Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua yang juga sama halnya dengan Aceh, apa yang harus dilakukan oleh Papua sehingga sama dengan pelaksanaan Otsus di Aceh tidak menjadi polemik lagi?.
Selain itu, diakui bahwa sebelum berkunjung ke Papua merasa ngeri (takut, red) karena pernah melihat pemberitaan dari televisi nasional bahwa Papua itu daerah rawan konflik dan selalu bergejolak.
Diceritakan lebih lanjut, bahwa setelah
terdengar kabar kalau Rainas tahun ini diselenggarakan di Tanah Papua,
membuat keinginannya menggebu - gebu agar lulus seleksi Rainas dan
menuju Provinsi Papua.
Namun, perjuangan yang dilakukannya tidak mudah, karena persaingan dengan peserta lainnya sangat ketat.
Dukungan dari orang tua dan orang
terdekat sangat membantu sekali dalam proses seleksi pertama sampai
pengumuman peserta. Kedua orang tua selalu mendukung dan teman - teman
di sekolah juga senantiasa menyemangatinya. Selain itu, Eva yang
memiliki hobi travelling ini mengawali organisasi Pramuka sejak SD.
Ketertarikan akan hal - hal dalam kegiatan Pramuka membuatnya sampai
saat ini terus menggeluti organisasi kepanduan yang membuat dirinya
mandiri.
“Setelah kurang lebih 9 tahun di
Pramuka, saya pikir rugi sekali kalau tidak ikut organisasi yang belajar
banyak ilmu dengan berbagai kegiatan menariknya,” ucap gadis yang doyan
makan mie instant ini.
Hal itu karena pelaksanaan Rainas X di Papua ini sempat dibatalkan atau diundur waktu pelaksanaannya.
Ia mengatakan Papua ini kaya akan SDA,
maka itu Papua harus lebih melestarikan SDA-nya, sehingga masyarakatnya
betul – betul dapat merasakan pembangunan dalam berbagai bidang.
“Padahal menurut saya setelah
menginjakkan kaki di Papua ini, bandingkan saat saya melihat tayangan di
TV sama sekali jauh berbeda, dimana Papua adalah daerah yang sejuk,
asri dan nyama bagi semua masyarakat Indonesia,” akunya.
Eva mengharapkan, usai pelaksanaan
Raimuna Tingkat Nasional ini kalau bisa Papua ditunjuk lagi sebagai tuan
rumah dalam even Jambore Nasional (Jamnas) karena Papua ini sangat
indah dan alamnya masih benar – benar terjaga sekali keasliannya, dan
Papua ini dapat dijadikan suatu andalan bagi negara Indonesia dengan
SDA-nya yang melimpah. (mir/aj)
[http://bintangpapua.com]
ConversionConversion EmoticonEmoticon