Pertumbuhan Kwartir Cabang dan Daerah
Sampai tahun 1966, di daerah Riau baru terbentuk 5 kwartir Cabang Gerakan Pramuka, yaitu Kwartir Cabang Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Kwartir cabang Indragiri Hulu di Rengat, Kwarcab Indragiri Hilir di Tembilahan, Kwartir Cabang Pekanbaru di Pekanbaru dan Kwartir cabang Kampar di Bangkinang.
Sampai tahun 1966, di daerah Riau baru terbentuk 5 kwartir Cabang Gerakan Pramuka, yaitu Kwartir Cabang Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Kwartir cabang Indragiri Hulu di Rengat, Kwarcab Indragiri Hilir di Tembilahan, Kwartir Cabang Pekanbaru di Pekanbaru dan Kwartir cabang Kampar di Bangkinang.
Kwarcab Bengkalis baru terbentuk pada tahun 1967 (tanggal
dan bulanya tidak tercatat) dengan Letnan I Tuwono sebagai Ketua
(nama-nama andalan/pengurus lainnya tidak tercatat). Pengukuhannya
ditetapkan dengan surat keputusan Bupati Zalik Aris (nomor dan
tanggalnya tidak tercatat), pelantikannya dilakukan oleh R Soebrantas
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau yang baru terpilih pada tahun
1966 menggantikan Kapten Amiruddin yang pindah ke Medan Sumatera Utara.
Imam Satoto selaku Andalan Daerah Urusan Sekretariat, mendampingi Ketua
Kwartir Daerah pada upacara Pelantikan Kwartir Cabang Bangkalis.
Sampai tahun 1968, tidak ada perkembangan baru di bidang organisasi Gerakan Pramuka di Riau. Pada tanggal 12 sampai dengan 20 Oktober 1970, Kwartir Nasional menyelenggarakan Musyawarah Majelis Permusywaratan Pramuka I (MPPI-Pengganti ANPUDA) di Pandaan, Malang, Jawa Timur. Kegiatan/Musyawarah ini didahului dengan penataran bagi calon Pelatih Pembina Pramuka (Aplikasi Pelatih) di tempat yang sama dari tanggal 9 sampai 11 Oktober 1970. Kwartir Daerah Riau mengirim 8 orang peserta penataran ini yaitu Sardjoe, Jamal Janait, Sjarief S, Maradjab Mars, Umi Kalsum, Sri Wijayati, Farida Musmim dan Ali Pujonegoro. Selesai mengikuti penataran, kedelapan orang peserta bersama 3 orang dari Kwartir Daerah yang terdiri dari R Soebrantas, Sjafei St Putih dan Hamzah mengikuti MPP I di Pandaan, Malang, Jawa Timur.
Hasil Musyawarah MPP I di Pandaan antara lain adalah terpilihnya Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1970-1974 oleh Tim Formatur pada tanggal 27 Nopember 1970 dengan susunan sebagai berikut :
1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX : Ketua
2. Letjen TNI M Sarbini: Wakil Ketua
3. Ibu Tien Soeharto: Wakil Ketua
4. Mayjen TNI dr A Aziz Saleh: Sekeretaris Jendral
5. 18 orang: Andalan Nasional
Dengan mandat dari musyawarah MPP I Kwartir Nasional masabakti 1970-1974 berhasil menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang disahkan dengan Keputusan Presiden RI nomor 12 tahun 1971, dengan mencabut Anggaran Dasar lama yang merupakan Lampiran Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tanpa mencabut Keputusan Presiden RI tersebut.
Kembali dari mengikuti Musyawarah MPP I di Pandaan, Jawa Timur Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Musyawarah Andalan Daerah dan Cabang (ANDACAB) yang kemudian disebut Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung Wanita Pekanbaru dari tanggal 26-28 Desember 1970. Pembukaanya antara lain dihadiri oleh Kolonel Wirasmo (Danrem 031 Wirabima), Kombes Pol Adnan Kasim (mewakili Kadapol IV Riau) dan Razali Yahya Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau. Pesertanya terdiri dari para Andalan Daerah dan utusan dari 6 Kwartir Cabang, yaitu:
1.Kwartir Cabang Kepulauan Riau yang dibentuk tahun 1961
2.Kwartir Cabang Indragiri yang dibentuk tahun 1961
3.Kwartir Cabang Pekanbaru yang dibentuk tahun 1963
4.Kwartir Cabang Indragiri Hilir yang dibentuk tahun 1965
5.Kwartir Cabang Kampar yang dibentuk tahun 1966
6.Kwartir Cabang Bengkalis yang dibentuk tahun 1967.
Musyawarah Daerah I Tahun 1970, yang pertama kali ini sidang-sidangnya dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih dari peserta, terdiri dari Sjafei St Putih (mewakili Riau daratan bagian Utara), Maradjab Mars (mewakili Riau daratan bagian selatan) dan M Hari Joewono Utomo (mewakili Riau Kepulauan). Hasil MUSDA I antara lain adalah tersusunnya personil Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau sebagai berikut:
1.Kolonel R Soebrantas S (Bupati Kampar): Ketua
2.Hamzah: Wakil Ketua
3.Sjafri S: Wakil Ketua
4.Imam Satoto Abdulkahar: Sekretaris
5.Sardjoe, Soeparno S dkk: andalan
Untuk melengkapi dan mengisi formasi Andalan Daerah yang kosong pada tahun 1972 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau melakukan pengangkatan 2 orang Andalan Antar Waktu (PAW), masing-masing Soeyono MS (Kamabigus 33-34 Pekanbaru) sebagai Andalan Urusan Perlengkapan dan Ny Mulyono istri Kepala Agraria Provinsi Riau sebagai Andalan Urusan Putri. Keduanya dilantik dengan mengucapkan Tri Satya oleh R Soebrantas S selaku Ketua Kwarda Riau disalah satu ruangan Stadion Dwikora Pekanbaru yang merupakan kantor Kwarda Riau. Pada tahun yang sama (1972) di Dumai salah satu kota Kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang sedang dipersiapkan menjadi Kotamadya, mendesak minta dibentuk Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Mengingat bahwa kegiatan kepramukaan di Kota Dumai sudah berlangsung sejak 1964, dengan diprakarsai oleh T Masdulhak, Camat Dumai yang juga menjabat sebagai kepala Staf Persiapan Pembentukan Kota Madya Dumai bersama M Tahir (putra Dumai) dan beberapa tokoh pramuka, pada tahun 1972 diadakan Musyawarah Pembentukan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Dumai. Melalui Musyawarah tersebut disepakati dibentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Dumai dengan M Tahir sebagai Ketua, Abu Bakar sebagai Sekretaris dan beberapa orang Andalan Cabang. Hasil musyawarah ini dilaporkan ke Kakwarda dan oleh Kwarda disetujui dan dikukuhkan/dilantik pada tahun itu (1972) oleh R Soebrantas, Ketua Kwartir Daerah.
Dengan terbentuknya Kwartir Cabang Dumai, jumlah Kwartir Cabang di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau bertambah satu menjadi tujuh di 5 Kabupaten, 1 Kotamadya dan 1 kota Kecamatan (calon Kota Administratif). Sampai tahun 1974, saat diselenggarakan Musyawarah Daerah II di Pekanbaru dan Musyawarah Nasional (MUNAS) I di Manado, Kwartir Cabang Dumai merupakan satu-satunya Kwartir Cabang yang ada di Kota Administratif, kemudian baru disusul di kota-kota Administratif lainnya. Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1985, saat terbentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di Kotamadya Administratif Batam terpisah dari Kwartir Cabang Kepulauan Riau.
Dengan terbentuknya Kwartir Cabang, pada tahun 1974 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) II di Gedung Wiratama Korem 031 Wirabima Pekanbaru. Musyawarah Daerah yang berlangsung tanggal 8-12 November 1974, pembukaannya dihadiri oleh Kol Slamet (Danrem 031 Wirabima) dan Drs Razali Yahya (Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau) dari unsur Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Riau dan Sriyono Prodjonosukanto (Waka Kwarnas) serta Ny Ade Jayadi Staf Kwarnas.
Dari Kwartir Daerah hadir para Andalan Daerah antara lain R Soebrantas (Ketua Kwarda Riau), Imam Satoto (sekretaris), Soeyono MS, Soeparno S dan Sardjoe (andalan Daerah). Sedangkan dari masing-masing Kwartir Cabang hadir 2-6 orang. Dari Pekanbaru 5 orang (Helmy Mat, Soeparno S, Yunidar BA, R Simanjuntak dan Adriel Ali), Kampar 5 orang (Marzai, M Sani Is, Abbas bay, Wan Zakir, Is Mulyati), Indragiri Hulu 5 orang (Mulyono, Alinas, Sarno, Syamsuri Ridars, Yusliar), Kepulauan Riau 3 orang (Sudarto, Syafruddin, M Hari Joewono Utomo), Bengkalis 2 orang (Diponegoro Ramli, Ali Pujonegoro), Indragiri Hilir 6 Orang (Widoto, Ismail Hamnuri, M Saragih, Misyuti, Miswandie, Masdjuri Hasan), Dumai 5 Orang (Ir Katamsi, H Harahap, Bujang Ahmad dan Zubaidah).
Melalui formatur yang terdiri dari R Soebrantas, Sardjoe dan Marzai, MUSDA II menghasilkan susunan personalia Kwarda Riau masa bakti 1974-1978 sebagai berikut:
1.Kolonel R Soebrantas: Ketua
2.Hamzah: Wakil Ketua
3.Sardjoe: Wakil Ketua
4.Soeyono Mangkusiswoyo: Sekretaris
5.Imam Satoto Abdulkahar: Andalan
6.R Sanyoto Partoatmodjo: Andalan
7.Syafri S BA: Andalan
8.Ramlan: Andalan
9.Ny Razali Yahya: Andalan
10.Dra Ismiah: Andalan
11.Yunidar BA: Andalan
12.Dr M Soeharto TS: Andalan
13.Drs Zakaria Mustafa: Andalan
Pada masa bakti 1974-1978 ini untuk pertama kali Kwarda Riau membentuk Sekretariat Kwarda. Dengan surat keputusan nomor: 02/SK/D.III/1974 ditetapkan susunan Pengurus Dewan Kerja Daerah (DKD) Pramuka Penegak dan Pandega Kwarda Riau sebagai berikut:
1.Adriel Ali: Ketua
2.Nunuk Ambarwati: Wakil Ketua
3.M Sarwan Yudha: Sekretaris
4.Kusmiyati: Bendahara
5.Syamsi Marnis: Anggota
6.Irmansyah: Anggota
7.Ekorini Anggoro: Anggota
8.Surya Duladi: Anggota
9.Yeni S: Anggota
10.Darmansyah: Anggota
11.Efrizal: Anggota
Sebelum ini susunan pengurus DKD tidak jelas (tidak tercatat) hanya ada nama-nama seperti Hendrik, Taufik Hamidi dan lain-lain yang aktif membantu kegiatan Kwartir Daerah, baik urusan sekretariat maupun kegiatan Pramuka Penegak/Pandega, baik di tingkat daerah maupun nasional. Seperti pengiriman kontingen Perpanitera Penegak/ Pandega Nasional di Bali yang dipimpin oleh Joko Mulyono (Andalan Daerah), terdapat nama-nama Hendrik, Syofia Yubhar, M Rusli Zainal, Ani Abdul Rahman, Eko Rini Anggoro dan Syafei Rasyid sebagai peserta tetapi tidak jelas kedudukannya dalam Dewan Kerja Daerah.
Satu minggu setelah penutupan Musda II tahun 1974, Kwartir Daerah Riau mengirim utusan mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) I di Manado yang berlangsung tanggal 20-30 November 1974. Perutusan Kwarda Riau yang berjumlah 12 orang dipimpin oleh Ketua Kwartir Daerah 04 Riau R Soebrantas S dengan 3 orang anggota dari unsur Kwarda (Hamzah, Soeyono MS dan Yunidar BA), 1 orang dari Majelis Pembimbing Daerah (Drs Razali Yahya) dan 7 orang dari Kwartir Cabang, masing-masing :
1.Soeparno S: Kwartir Cabang Pekanbaru
2.Abbas Bay: Kwartir Cabang Kampar
3.Mulyono: Kwartir Cabang Kampar
4.M Hari Joewono Utomo: Kwartir Cabang Kepulauan Riau
5.Diponegoro Ramli: Kwartir Cabang Bengkalis
6.Widoto: Kwartir Cabang Inhil
7.Bujang Ahmad: Kwartir Cabang Dumai
Munas I Tahun 1974 menghasilkan 5 keputusan, diantaranya Keputusan nomor 05/MUNAS/1974 tentang penunjukan Formatur yang diketuai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tim formatur beerhasil menyususn personalia Kwartir Nasional masabakti 1974-1978 sebagai berikut:
1.Letjen TNI (Purn) M Sarbini: Ketua
2.Ibu Tien Soeharto : Wakil Ketua
3.Letjen TNI (Purn) Mashudi: Wakil Ketua
4.Letjen (Purn) Kusno Utomo: Ketua Harian merangkap Sekjen
5.13 orang : Andalan Nasional
Sampai tahun 1968, tidak ada perkembangan baru di bidang organisasi Gerakan Pramuka di Riau. Pada tanggal 12 sampai dengan 20 Oktober 1970, Kwartir Nasional menyelenggarakan Musyawarah Majelis Permusywaratan Pramuka I (MPPI-Pengganti ANPUDA) di Pandaan, Malang, Jawa Timur. Kegiatan/Musyawarah ini didahului dengan penataran bagi calon Pelatih Pembina Pramuka (Aplikasi Pelatih) di tempat yang sama dari tanggal 9 sampai 11 Oktober 1970. Kwartir Daerah Riau mengirim 8 orang peserta penataran ini yaitu Sardjoe, Jamal Janait, Sjarief S, Maradjab Mars, Umi Kalsum, Sri Wijayati, Farida Musmim dan Ali Pujonegoro. Selesai mengikuti penataran, kedelapan orang peserta bersama 3 orang dari Kwartir Daerah yang terdiri dari R Soebrantas, Sjafei St Putih dan Hamzah mengikuti MPP I di Pandaan, Malang, Jawa Timur.
Hasil Musyawarah MPP I di Pandaan antara lain adalah terpilihnya Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1970-1974 oleh Tim Formatur pada tanggal 27 Nopember 1970 dengan susunan sebagai berikut :
1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX : Ketua
2. Letjen TNI M Sarbini: Wakil Ketua
3. Ibu Tien Soeharto: Wakil Ketua
4. Mayjen TNI dr A Aziz Saleh: Sekeretaris Jendral
5. 18 orang: Andalan Nasional
Dengan mandat dari musyawarah MPP I Kwartir Nasional masabakti 1970-1974 berhasil menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang disahkan dengan Keputusan Presiden RI nomor 12 tahun 1971, dengan mencabut Anggaran Dasar lama yang merupakan Lampiran Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tanpa mencabut Keputusan Presiden RI tersebut.
Kembali dari mengikuti Musyawarah MPP I di Pandaan, Jawa Timur Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Musyawarah Andalan Daerah dan Cabang (ANDACAB) yang kemudian disebut Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung Wanita Pekanbaru dari tanggal 26-28 Desember 1970. Pembukaanya antara lain dihadiri oleh Kolonel Wirasmo (Danrem 031 Wirabima), Kombes Pol Adnan Kasim (mewakili Kadapol IV Riau) dan Razali Yahya Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau. Pesertanya terdiri dari para Andalan Daerah dan utusan dari 6 Kwartir Cabang, yaitu:
1.Kwartir Cabang Kepulauan Riau yang dibentuk tahun 1961
2.Kwartir Cabang Indragiri yang dibentuk tahun 1961
3.Kwartir Cabang Pekanbaru yang dibentuk tahun 1963
4.Kwartir Cabang Indragiri Hilir yang dibentuk tahun 1965
5.Kwartir Cabang Kampar yang dibentuk tahun 1966
6.Kwartir Cabang Bengkalis yang dibentuk tahun 1967.
Musyawarah Daerah I Tahun 1970, yang pertama kali ini sidang-sidangnya dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih dari peserta, terdiri dari Sjafei St Putih (mewakili Riau daratan bagian Utara), Maradjab Mars (mewakili Riau daratan bagian selatan) dan M Hari Joewono Utomo (mewakili Riau Kepulauan). Hasil MUSDA I antara lain adalah tersusunnya personil Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau sebagai berikut:
1.Kolonel R Soebrantas S (Bupati Kampar): Ketua
2.Hamzah: Wakil Ketua
3.Sjafri S: Wakil Ketua
4.Imam Satoto Abdulkahar: Sekretaris
5.Sardjoe, Soeparno S dkk: andalan
Untuk melengkapi dan mengisi formasi Andalan Daerah yang kosong pada tahun 1972 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau melakukan pengangkatan 2 orang Andalan Antar Waktu (PAW), masing-masing Soeyono MS (Kamabigus 33-34 Pekanbaru) sebagai Andalan Urusan Perlengkapan dan Ny Mulyono istri Kepala Agraria Provinsi Riau sebagai Andalan Urusan Putri. Keduanya dilantik dengan mengucapkan Tri Satya oleh R Soebrantas S selaku Ketua Kwarda Riau disalah satu ruangan Stadion Dwikora Pekanbaru yang merupakan kantor Kwarda Riau. Pada tahun yang sama (1972) di Dumai salah satu kota Kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang sedang dipersiapkan menjadi Kotamadya, mendesak minta dibentuk Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Mengingat bahwa kegiatan kepramukaan di Kota Dumai sudah berlangsung sejak 1964, dengan diprakarsai oleh T Masdulhak, Camat Dumai yang juga menjabat sebagai kepala Staf Persiapan Pembentukan Kota Madya Dumai bersama M Tahir (putra Dumai) dan beberapa tokoh pramuka, pada tahun 1972 diadakan Musyawarah Pembentukan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Dumai. Melalui Musyawarah tersebut disepakati dibentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Dumai dengan M Tahir sebagai Ketua, Abu Bakar sebagai Sekretaris dan beberapa orang Andalan Cabang. Hasil musyawarah ini dilaporkan ke Kakwarda dan oleh Kwarda disetujui dan dikukuhkan/dilantik pada tahun itu (1972) oleh R Soebrantas, Ketua Kwartir Daerah.
Dengan terbentuknya Kwartir Cabang Dumai, jumlah Kwartir Cabang di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau bertambah satu menjadi tujuh di 5 Kabupaten, 1 Kotamadya dan 1 kota Kecamatan (calon Kota Administratif). Sampai tahun 1974, saat diselenggarakan Musyawarah Daerah II di Pekanbaru dan Musyawarah Nasional (MUNAS) I di Manado, Kwartir Cabang Dumai merupakan satu-satunya Kwartir Cabang yang ada di Kota Administratif, kemudian baru disusul di kota-kota Administratif lainnya. Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1985, saat terbentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di Kotamadya Administratif Batam terpisah dari Kwartir Cabang Kepulauan Riau.
Dengan terbentuknya Kwartir Cabang, pada tahun 1974 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) II di Gedung Wiratama Korem 031 Wirabima Pekanbaru. Musyawarah Daerah yang berlangsung tanggal 8-12 November 1974, pembukaannya dihadiri oleh Kol Slamet (Danrem 031 Wirabima) dan Drs Razali Yahya (Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau) dari unsur Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Riau dan Sriyono Prodjonosukanto (Waka Kwarnas) serta Ny Ade Jayadi Staf Kwarnas.
Dari Kwartir Daerah hadir para Andalan Daerah antara lain R Soebrantas (Ketua Kwarda Riau), Imam Satoto (sekretaris), Soeyono MS, Soeparno S dan Sardjoe (andalan Daerah). Sedangkan dari masing-masing Kwartir Cabang hadir 2-6 orang. Dari Pekanbaru 5 orang (Helmy Mat, Soeparno S, Yunidar BA, R Simanjuntak dan Adriel Ali), Kampar 5 orang (Marzai, M Sani Is, Abbas bay, Wan Zakir, Is Mulyati), Indragiri Hulu 5 orang (Mulyono, Alinas, Sarno, Syamsuri Ridars, Yusliar), Kepulauan Riau 3 orang (Sudarto, Syafruddin, M Hari Joewono Utomo), Bengkalis 2 orang (Diponegoro Ramli, Ali Pujonegoro), Indragiri Hilir 6 Orang (Widoto, Ismail Hamnuri, M Saragih, Misyuti, Miswandie, Masdjuri Hasan), Dumai 5 Orang (Ir Katamsi, H Harahap, Bujang Ahmad dan Zubaidah).
Melalui formatur yang terdiri dari R Soebrantas, Sardjoe dan Marzai, MUSDA II menghasilkan susunan personalia Kwarda Riau masa bakti 1974-1978 sebagai berikut:
1.Kolonel R Soebrantas: Ketua
2.Hamzah: Wakil Ketua
3.Sardjoe: Wakil Ketua
4.Soeyono Mangkusiswoyo: Sekretaris
5.Imam Satoto Abdulkahar: Andalan
6.R Sanyoto Partoatmodjo: Andalan
7.Syafri S BA: Andalan
8.Ramlan: Andalan
9.Ny Razali Yahya: Andalan
10.Dra Ismiah: Andalan
11.Yunidar BA: Andalan
12.Dr M Soeharto TS: Andalan
13.Drs Zakaria Mustafa: Andalan
Pada masa bakti 1974-1978 ini untuk pertama kali Kwarda Riau membentuk Sekretariat Kwarda. Dengan surat keputusan nomor: 02/SK/D.III/1974 ditetapkan susunan Pengurus Dewan Kerja Daerah (DKD) Pramuka Penegak dan Pandega Kwarda Riau sebagai berikut:
1.Adriel Ali: Ketua
2.Nunuk Ambarwati: Wakil Ketua
3.M Sarwan Yudha: Sekretaris
4.Kusmiyati: Bendahara
5.Syamsi Marnis: Anggota
6.Irmansyah: Anggota
7.Ekorini Anggoro: Anggota
8.Surya Duladi: Anggota
9.Yeni S: Anggota
10.Darmansyah: Anggota
11.Efrizal: Anggota
Sebelum ini susunan pengurus DKD tidak jelas (tidak tercatat) hanya ada nama-nama seperti Hendrik, Taufik Hamidi dan lain-lain yang aktif membantu kegiatan Kwartir Daerah, baik urusan sekretariat maupun kegiatan Pramuka Penegak/Pandega, baik di tingkat daerah maupun nasional. Seperti pengiriman kontingen Perpanitera Penegak/ Pandega Nasional di Bali yang dipimpin oleh Joko Mulyono (Andalan Daerah), terdapat nama-nama Hendrik, Syofia Yubhar, M Rusli Zainal, Ani Abdul Rahman, Eko Rini Anggoro dan Syafei Rasyid sebagai peserta tetapi tidak jelas kedudukannya dalam Dewan Kerja Daerah.
Satu minggu setelah penutupan Musda II tahun 1974, Kwartir Daerah Riau mengirim utusan mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) I di Manado yang berlangsung tanggal 20-30 November 1974. Perutusan Kwarda Riau yang berjumlah 12 orang dipimpin oleh Ketua Kwartir Daerah 04 Riau R Soebrantas S dengan 3 orang anggota dari unsur Kwarda (Hamzah, Soeyono MS dan Yunidar BA), 1 orang dari Majelis Pembimbing Daerah (Drs Razali Yahya) dan 7 orang dari Kwartir Cabang, masing-masing :
1.Soeparno S: Kwartir Cabang Pekanbaru
2.Abbas Bay: Kwartir Cabang Kampar
3.Mulyono: Kwartir Cabang Kampar
4.M Hari Joewono Utomo: Kwartir Cabang Kepulauan Riau
5.Diponegoro Ramli: Kwartir Cabang Bengkalis
6.Widoto: Kwartir Cabang Inhil
7.Bujang Ahmad: Kwartir Cabang Dumai
Munas I Tahun 1974 menghasilkan 5 keputusan, diantaranya Keputusan nomor 05/MUNAS/1974 tentang penunjukan Formatur yang diketuai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tim formatur beerhasil menyususn personalia Kwartir Nasional masabakti 1974-1978 sebagai berikut:
1.Letjen TNI (Purn) M Sarbini: Ketua
2.Ibu Tien Soeharto : Wakil Ketua
3.Letjen TNI (Purn) Mashudi: Wakil Ketua
4.Letjen (Purn) Kusno Utomo: Ketua Harian merangkap Sekjen
5.13 orang : Andalan Nasional
Sumber: Kwardariau.org
ConversionConversion EmoticonEmoticon