Hari Jadi Pramuka, Dede Yusuf Ciptakan Sandi Kentungan


Pada acara peringatan Hari Jadi Gerakan Pramuka ke 55 tingkat Jawa Barat di Taman Pasanggrahan Padjadjaran Purwakarta Kwartir Daerah (Kwarda), Gerakan Pramuka Jawa Barat menciptakan sandi kentungan yang berfungsi sebagai penanda berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kegiatan pramuka dan masyarakat.

Dalam acara tersebut, sandi kentungan itu diperkenalkan oleh ribuan anggota pramuka se-Jawa Barat pada malam resepsi. Setidaknya ada sepuluh macam bunyi pukulan berbeda yang menandakan, seperti, isyarat untuk berkumpul, selamat datang, membuat lingkaran besar, tanda bahaya, kebakaran, pergi, tanda butuh pertolongan, dan bubar barisan.

Ketua Kwarda Jawa Barat Dede Yusuf disela – sela acara mengatakan, sandi kentungan adalah produk budaya lokal yang diciptakan Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat dimana sandi ini bisa melengkapi sandi – sandi yang sudah ada sebelumnya, seperti sandi rumput, angka, dan abjad.

” Di dalam sistem pendidikan kepramukaan, sandi (rahasia atau kode) adalah salah satu keterampilan, selain morse, semapur, peta pita, dan lainnya,” ujarnya.

Dede mengungkapkan, terciptanya sandi ini terinspirasi dari kegiatan membangunkan makan sahur yang dilakukan para pemuda desa selama bulan puasa Ramadan.

“Ada kebiasaan anak-anak muda desa di Jawa Barat, setiap waktu sahur membangunkan warga menggunakan kentungan,” ujar Dede.

Dede mengungkapkan, sandi kentungan yang bersumber dari budaya lokal Sunda merupakan yang pertama di Indonesia dan akan diperkenalkan serta dipopulerkan di tingkat nasional,” ungkap Dede, yang saat ini masih menjadi anggota DPR RI.

” Pada saat kentungan tidak dipergunakan bisa difungsikan sebagai alat pengumpul uang recehan atau celengan,” pungkasnya. (Adw)

Sumber : http://jabar.pojoksatu.id/
Previous
Next Post »
Thanks for your comment